Saturday, May 21, 2011

Pekanbaru................


Kenal lebih dekat tentang Pekanbaru yok !!!

Sejarah
Kata pekan dalam bahasa Melayu dapat bermaksud pasar,sehingga pekanbaru bermakna sebuah pasar baru. Perkembangan kota inipada awalnya tidak lepas dari pengaruh fungsi Sungai Siak sebagaisarana transportasi dalam mendistribusikan hasil bumi dari kawasan daratantinggi Sumatera. Beberapa sejarahwan percaya Sriwijaya awalnyaberpusat di sekitar Candi Muara Takus dan kemungkinan kawasan yangberada pada sehiliran aliran sungai Siak telah menjadi salah satu pelabuhandari kerajaan Sriwijaya. Sebuah ekspedisi militer Portugis pada tahun 1514 dikirimmenelusuri sungai Siak dengan tujuan menemui dan memastikan lokasi darikerajaan ini. Kota ini mulai menjadi pemukiman pada masa kesultanan SiakSri Indrapura, yaitu pada era kekuasaan Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah,yang kemudian diteruskan oleh putranya Raja Muda Muhammad Ali.Selanjutnya, pada tanggal 23 Juni 1784, berdasarkan musyawarahdatuk-datuk empat suku (Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar, dan Kampar), kawasanini dinamai dengan Pekanbaru. Berdasarkan SK Kerajaan, yaitu Besluit vanHer Inlanche Zelf Destuur van Siak No.1 tanggal 19 Oktober 1919,Pekanbaru menjadi bagian dari Kesultanan Siak dengan sebutan distrik. Padatahun 1931, Pekanbaru dimasukkan ke dalam wilayah Kampar Kiri yangdikepalai oleh seorang controleur yang berkedudukan di Pekanbaru danberstatus landschap sampai tahun 1940. Kemudian menjadi menjadiibukota Onderafdeling Kampar Kiri sampai tahun 1942. Setelahpendudukan Jepang pada tanggal 8 Maret 1942, Pekanbarudikepalai oleh seorang gubernur militer yang disebut gokung. Kemudian,berdasarkan Undang-undang nomor 22 tahun 1948, ditetapkan KabupatenKampar dan kota Pekanbaru diberikan status kota kecil, dan menjadi kotapraja setelah keluarnya Undang-undang nomor 1 tahun 1957. Kota Pekanbaruresmi menjadi ibu kota provinsi Riau pada tanggal 20 Januari 1959 berdasarkanKepmendagri nomor Desember 52/I/44-25 sebelumnya yang menjadi ibu kotaadalah Tanjung Pinang (kini menjadi ibu kota provinsi KepulauanRiau). Pada tahun 2005 dan 2006 kota ini memperoleh pialaAdipura untuk kota terbersih dengan kategori kota besar di Indonesia.


Kependudukan
Kota Pekanbaru merupakan kota dengan jumlah penduduk paling banyak diprovinsi Riau. Etnis Minangkabau merupakan masyarakat terbesar denganjumlah sekitar 37,7% dari seluruh penduduk kota. Mereka umumnyasebagai pedagang dan telah menempatkan bahasaMinang sebagai pengantar selain bahasa Melayu dan bahasaIndonesia. Selain orang-orang Minang, perekonomian kota banyak dijalankan olehmasyarakat Tionghoa. Beberapa perkebunan besar dan perusahaan ekspor-imporbanyak dijalankan oleh pengusaha-pengusaha Tionghoa. Sementaraetnis Melayu, Jawa dan Batak juga memiliki proporsiyang besar sebagai penghuni kota ini.


Perekonomian
Kota Pekanbaru pada triwulan I 2010 mengalami mengalami peningkataninflasi sebesar 0.79%, dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai0.30%. Berdasarkan kelompoknya, inflasi terjadi hampir pada semua kelompokbarang dan jasa kecuali kelompok sandang dan kelompok kesehatan yang padatriwulan laporan tercatat mengalami deflasi masing-masing sebesar 0.88% dan0.02%. Secara tahunan inflasi kota Pekanbaru pada bulan Maret 2010 tercatatsebesar 2.26%, terus mengalami peningkatan sejak awal tahun 2010 yaitu 2.07%pada bulan Januari 2010 dan 2.14% pada bulan Februari 2010. Posisi SungaiSiak sebagai jalur perdagangan bagi kota Pekanbaru, telah memegang perananpenting dalam meningkatkan pertumbuhan ekomoni kota ini. Penemuan cadangan minyakbumi pada tahun 1939 memberi andil besar bagi perkembangan danmigrasi penduduk dari kawasan lain. Sektor perdagangan dan jasa saatini menjadi andalan bagi kota Pekanbaru, yang terlihat dengan menjamurnyapembangunan ruko pada jalan-jalan utama kota ini. Selain itu, munculbeberapa pusat perbelanjaan modern, diantaranya: Plaza Senapelan, PlazaCitra, Plaza Sukaramai, Mal Pekanbaru, Mal SKA, Mal CiputraSeraya, Lotte Mart, dan Metropolitan Trade Center & Giant. Selainitu beberapa pasar tradisional yang masih berdiri, antara lain PasarBawah, Pasar Raya Senapelan / Pasar Kodim dan Pasar Andil.


Pariwisata
Kota Pekanbaru memiliki beberapa bangunan dengan ciri khas arsitekturMelayu diantaranya bangunan Balai Adat Melayu Riau yang terletak dijalan Diponegoro, Bangunan ini terdiri dari dua lantai, di lantai atasnyaterpampang beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal Gurindam DuaBelas karya Raja Ali Haji. Di kiri dan kanan pintu masuk ruanganutama dapat dibaca pasal 1 - 4, sedangkan pasal 5 – 12 terdapat di bagiandinding sebelah dalam ruangan utama. Kemudian di jalan Sudirmanterdapat Gedung Taman Budaya Riau, gedung ini berfungsi sebagai tempatuntuk pagelaran berbagai kegiatan budaya dan seni Melayu Riau dankegiatan-kegiatan lainnya. Sementara bersebelahan dengan gedung ini terdapatmuseum yang bernama Museum Sang Nila Utama yang memiliki berbagaikoleksi benda-benda seni, budaya dan bersejarah propinsi Riau.